Karya Helvy T. Rossa
"Kau tak akan percaya, tetapi batu-batu ini memang bicara padaku!" Gadis itu berusaha meyakinkanku. "Kau mau tahu apa katanya?"
Aku mengangguk bodoh.
Mata gadis itu berubah liar. Bibirnya melengkung ke bawah. Penuh keyakinan ia berkata, "Mereka, batu-batu itu akan membinasakan kalian, sebagaimana kalian membinasakan bangsa kami!" Ia tertawa-tawa, sambil mengusap batu-batu itu. Makin lama makin keras. Mengikik, menukik-nukik. Menyeramkan. Lalu tiba-tiba dingin. Angin! Tawa itu menjelma angin puyuh yang berputar, terus berputar menggulungku�, lalu menghempaskanku ke sebuah tepian.
Tiba-tiba saja aku telah berada di tempat lain. Sekelilingku gelap. Aku berada dalam lorong panjang yang pekat. Bulu kudukku berdiri. Aku merasakan tangan dan kakiku dingin, namun hawa panas juga menyergapku. Keringat menetes, membasahi baju seragamku......
0 komentar:
Posting Komentar