Penulis: Syam Asinar Radjam
Novel versi pdf

"Jelihim. Kau bisa panggil aku Kawan Jelihim."

Mata mereka bertemu.

"Ufh, maaf aku cuma mau memulangkan selendangmu. Begitu berarti sepertinya," Jelihim tersadar.


"Apakah aku harus berterima kasih lagi, persediaan terima kasihku tak banyak,"

Betina itu tertawa kecil setelah ucapan terakhirnya sendiri.

"Tak perlu berterima kasih. Toh, tak bisa tak bisa ditukarsekulak beras," Jelihim membalas.

Keduanya tertawa.

"Bolehkah aku berterus terang, duhai Redendam ?" Ucap Jelihim pelan. Gadis itu menganggukkan.

"Aku cuma mau minta maaf sempat memperhatikanmu dan ibu perimu di telaga tadi, eee,�."Ucapan itu putus.

ATAU

0 komentar:

Posting Komentar