Penulis: Sanie B. Kuncoro
Novel versi pdf

Semua persiapan pernikahan itu sudah hampir selesai, sampai sedetail-detailnya. Tapi, Puan melupakan satu persiapan penting: mentalnya.

Gelisah bukan sesuatu yang menyenangkan untuk dinikmati. Justru sebaliknya, gelisah bisa membuat segala sesuatu menjadi tidak nyaman. Langit malam yang cerah, cahaya kemilau menjelang purnama, dan embusan angin sejuk sangat menyenangkan untuk dinikmati. Tapi, kegelisahan mengalahkan semua itu dan mengubahnya menjadi sesuatu yang menyesakkan.

Puan tidak bisa tidur. Berkali-kali diubahnya posisi tidur, tapi tak juga ditemukan kenyamanan. Tak tahan lagi, sesaat kemudian Puan membuka jendela, berharap aliran udara malam bisa membantunya mengusir kegelisahan. Saat jendela terbuka, gadis itu terkejut. Sesosok bayangan orang berdiri di halaman. Bayangan itu melangkah perlahan, dalam gerakan kegelisahan.

Jantung Puan berdegup. Nalurinya mengatakan sesuatu tentang bayangan itu. Sesaat kemudian cahaya bulan memberikan jawaban. Bayangan itu datang dari sosok Darga.

ATAU

0 komentar:

Posting Komentar